Senin, 07 Januari 2013

Gosok Gigi

Anda orang tua Buddhis yang sedang membiasakan anaknya gosok gigi? Atau kerepotan menghadapi anak yang malas gosok gigi?

Cobalah berikan nasihat praktis berikut pada sang anak bahwa Buddha pernah menjelaskan 5 kerugian dari tidak gosok gigi. Apa saja itu?
1. Jelek di mata seseorang
2. Nafas yang bau
3. Indra pengecap tidak bersih
4. Makanan terbungkus dahak/lendir
5. Makanan terasa kurang nikmat
(Sumber: Anguttara Nikaya 5.21.208)

Kamis, 27 Desember 2012

Pilih Mana? Melalaikan atau Menjaga Moralitas?

Buddha menjelaskan 5 bahaya dari melalaikan moralitas:
1. Kekayaan merosot
2. Reputasi jelek
3. Tidak berani berhadapan dengan masyarakat
4. Meninggal dengan pikiran kacau
5. Kelahiran kembali yang tidak baik.

Sebaliknya, 5 manfaat dari menjaga moralitas:
1. Kekayaan terjaga
2. Reputasi baik
3. Berani berhadapan dengan masyarakat
4. Meninggal dengan pikiran jernih (tenang)
5. Kelahiran kembali yang baik.
(Sumber: Anguttara Nikaya 5.213 - Sila Sutta)

Sangat masuk akal! Yuk, mari menjaga moralitas.

Jumat, 10 Oktober 2008

Hokkien Dhammatalk II "God or Ghost - Believe It or Not"


Untuk kedua kalinya, Dewan Pengurus Daerah PATRIA (PEMUDA THERAVADA INDONESIA) Sumut, akan menyelenggarakan Hokkien Dhamma Talk dengan pembicara Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho Mahathera. Acara akan diselenggarakan pada 18 Oktober 2008 di Paramount Royal Ballroom, pukul 19.00 sampai selesai.

Tema kali ini “Ghost or God, Believe It or Not”, “Hantu atau Dewa, Percaya atau Tidak”. Topik yang selama ini menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Apakah benar hantu dan atau dewa itu ada? Apakah kita harus takut kepada hantu? Apakah kita harus menghormati dewa secara berlebihan? Bagaimanakah makhluk dapat terlahir di Alam Hantu atau Dewa? Banyak hal yang dapat dikupas dalam Dhamma Talk kali ini. Jadi kesempatan ini merupakah kesempatan yang langka di kota Medan.

Pelaksanaan kegiatan Dhamma Talk ini adalah wujud pengabdian Patria untuk menyebarkan Buddhadhamma kepada banyak orang khususnya orang tua di Kota Medan. Pelaksanaan Dhammatalk ini didukung PD. MAGABUDHI (Majelis Agama Buddha Theravada) Sumut dan Yayasan Vihara Mahasampatti.


Bhikkhu Dhammavuddho Mahathera adalah Kepala Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia. Beliau warga Malaysia keturunan China. Sampai pada saat ini, di usianya yang telah genap 61 tahun, beliau telah menjalani 23 vassa kebhikkhuan (tidak termasuk 3 vassa yang dijalani sebagai bikshu Mahayana). Beliau fasih membabarkan Dhamma dalam bahasa Hokkien, English, Cantonese, dan Melayu. Namun beliau biasanya menyampaikan khotbah dalam English dan Hokkien. Khotbah beliau selalu berlandaskan pada Sutta tertua yang asli.

Dhammatalk ini akan dimoderator oleh PMy. Rudi Hardjon Dhammaraja, S.H, S.Ag, Ketua PD MAGABUDHI SUMUT, yang merupakah seorang pandita, guru, dosen yang tidak asing lagi bagi warga kota Medan. Beliau mendedikasikan diri untuk pelayanan dan pengabdian bagi Buddhadhamma.

DPD Patria Sumut mengundang Bapak/Ibu/Saudara sekalian untuk hadir mendengarkan Dhamma dalam bahasa Hokkien. Mendengarkan Dhamma tepat pada waktunya, itulah berkah utama. Tiket dapat diperoleh di Cetiya Mahasampati, 061-7369410 atau hubungi Rety 08163138859.

-------------------------------------------------------------------------



Sebagai rangkaian kegiatan dari acara Hokkien Dhammatalk, DPD Patria Sumut juga akan menyelenggarakan Pindapata yang diikuti Y.M. Bhikkhu Dhammavuddho pada hari Minggu, 19 Okt 2008, mulai pukul 07.00 WIB s.d. selesai. Rute dapat dilihat pada gambar di atas.

Pindapata merupakan tradisi sejak kehidupan Buddha Gotama dimana para bhikkhu mengumpulkan dana makanan dari umat dengan menggunakan patta (mangkuk). Pindapatta menjadi latihan untuk menjalani kehidupan sederhana dan menghargai pemberian orang lain. Selain itu, para bhikkhu melatih perhatian atau kesadarannya dengan sikap yang ditunjukkan. Ketika makan, bhikkhu merenungkan bahwa fungsi utama makanan adalah demi kebutuhan badan jasmani, bukan untuk kesenangan, kenikmatan, atau kegemukan. Pindapata bukanlah meminta-minta seperti pengemis. Para bhikkhu tidak meminta makanan dengan menyampaikan permintaan, memohon, atau memelas. Saat pindapata, bhikkhu berjalan dengan tertib pada jalur yang dipilih, berjubah rapi dan membawa mangkuk. Jika ada umat yang akan berdana makanan, bhikkhu berhenti dan membuka tutup mangkuk dengan salah satu tangan agar umat dapat memasukkan makanan yang didanakan. Dengan segera dia menutup kembali tutup mangkuk dan melanjutkan perjalanan.

Di Medan, praktik pindapata mulai sering dilaksanakan. Karena jumlah umat yang banyak, para bhikkhu mengajak umat untuk membantu mengumpulkan dana makanan. Isi patta yang sudah penuh akan dipindahkan ke tempat yang lain sehingga bhikkhu kembali dapat menggunakan patta-nya untuk menerima dana makanan hingga seluruh rangkaian acara pindapata berakhir. Selain makanan basah; persembahan makanan kering lebih diutamakan karena dapat disalurkan ke panti-panti atau masyarakat kurang mampu. Persembahan makanan kering ini pantas karena tidaklah disimpan oleh bhikkhu bersangkutan demi kepentingannya. Kadang-kadang, ada umat yang kurang memahami makna pindapata. Selain dana makanan, mereka juga memberikan sikat gigi, pasta, dan sabun. Bahkan ada umat yang memasukkan amplop (dana berupa uang) ke dalam patta. Masing-masing persembahan itu kurang tepat pada waktunya dan kurang pantas. Umat juga perlu memahami bagaimana mendukung praktik Vinaya seorang bhikkhu.

Bapak-ibu-saudara-saudari yang berbahagia di dalam Dhamma, marilah kita mendukung tradisi pindapata. Marilah menunggu di rute jalan yang akan dilewati Bhante sampai Bhante berjalan ke tempat bapak-ibu-saudara-saudari. Persembahkanlah makanan dengan bersikap sedikit tunduk dan memasukkan makanan yang akan dipersembahkan ke dalam mangkuk yang dipegang oleh para bhikkhu sambil merenungkan: ”Semoga makanan yang kami persembahkan ini akan membawa kebahagiaan, keselamatan, kedamaian, kelancaran, kesuksesan, cita-cita tercapai, dan rezeki yang berlimpah kepada kami sekeluarga.” Kesempatan seperti ini kiranya sangat langka di Kota Medan, dimana seorang bhikkhu Mahathera melakukan pindapata ke masyarakat luas.

Selasa, 07 Oktober 2008

Kunjungan ke Vihara Buddha Gotama, Temoh, Malaysia

Sangha Membacakan Paritta Pemberkahan

Luar biasa! Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hati sewaktu mengunjungi vihara ini. Pada 31 Agustus 2008, saya bersama teman-teman dari DPD Pemuda Theravada Indonesia Sumut dan PD Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia Sumut berkunjung ke Vihara Buddha Gotama. Kedatangan kami merupakan penghormatan atas undangan Bhikkhu Dhammavuddho Mahathera (Kepala Vihara). Pada tanggal tersebut, Vihara Buddha Gotama merayakan ulang tahunnya yang ke-10. Pada kesempatan itu juga, para umat diberi kesempatan untuk mempersembahkan dana kepada para bhikkhu yang sedang menjalani vassa. Acara persembahan Mahasanghika Dana ini diikuti oleh 41 bhikkhu dari Malaysia dan Thailand.

Saya cukup takjub ketika melihat VBG yang sangat sederhana ini. Bangunan utama VBG berupa hall besar (ruang sala) yang di atasnya terdapat kantor administrasi dan perpustakaan. Di hall ini, tak ada Buddharupang atau yang lainnya, sebagaimana yang biasanya kita lihat di vihara. VBG sendiri didirikan dengan misi: Revitalising Sutta-Vinaya. Kepala viharanya, Bhikkhu Dhammavuddho terkenal selalu mendorong dan menganjurkan para umat dan bhikkhu untuk belajar dan mendengarkan Sutta Vinaya tertua yang asli. Bhikkhu Dhammavuddho juga terkenal fasih membabarkan Dhamma dengan Bahasa Hokkien, Canton, Inggris, dan Melayu. Tentang VBG lebih lanjut, bisa disimak di www.vbgnet.org

Foto-foto selama kunjungan di VBG dapat dilihat di sini.

Selasa, 29 Juli 2008

RANVRGN.EXE dari Sang Penggoda

Siang tadi, saya menerima CD profil dari seorang pembicara top Indonesia yang dijuluki Sang Penggoda. Perusahaan kami hendak mengundang sang pembicara untuk memberikan sedikit pencerahan dan motivasi kepada para pimpinan dan staf perusahaan. Berhubung acara ini dilangsungkan dalam rangka ultah perusahaan, tentu saja butuh persiapan di sana-sini.

Saya - yang kebagian tugas mengontak sang pembicara (karena dari awal, sayalah yang mengusulkan beliau) - memeriksa CD tersebut untuk kemudian dipersiapkan panitia. Begitu dibuka, saya curiga dengan keberadaan file RANVRGN.EXE dan Autorun.inf. Rasa curiga itu semakin bertambah setelah melihat bahwa isi file autorun.inf itu cukup konyol dan akan mengeksekusi RANVRGN.EXE tersebut.

Saat itu juga, YM saya crash. Saya jalankan lagi, dan crash lagi, demikian berulang-ulang. Saya lumayan sering main-main dengan hal beginian (kalau terpaksa - mis: kena virus, terus bersihkan secara manual, tanpa bantuan AV), jadinya langsung buka Command Prompt, dan arahkan ke C:, terus ngetik dir /ah. Benarlah dugaan saya, si RANVRGN.EXE sudah bersarang di semua root drive. Saya restart dan muncul pesan aneh yang menyatakan bahwa file AMVO.EXE tak bisa dijalankan.

Saya SMS sang pembicara untuk warning bahwa komputer yang dipakai untuk burn CD terjangkit virus. Apa balasannya? "Haha... Selamat memerangi virus.Semoga menang.Walau akan saya bawa copynya nanti" :) Memang tak sanggup untuk kesal dengan beliau. Indonesia saja tertawa dibuatnya, apalagi saya sewaktu baca SMS-nya. Itulah kelebihan Sang Penggoda yang membuat Indonesia Tertawa.

Kemudian... saya memang menang. Setelah oprek sana oprek sini, saya berhasil mengalahkan virus tersebut dan pengekor-pengekornya. Saya pun kabarkan ke Sang Penggoda lewat SMS bahwa saya menang. Namun... memang benar bahwa dalam perang tidak ada pihak yang benar-benar menang. Dalam kejadian ini, saya sudah kehilangan waktu sekitar 2 (dua) jam untuk nyari sana nyari sini. Padahal seharusnya sejumlah waktu itu sudah saya rencanakan untuk saya gunakan berkumpul dengan keluarga sambil memroses sejumlah pekerjaan akademik yang membuat saya dikejar-kejar sejumlah orang setiap hari.

Kamis, 05 Juni 2008

The Terminal




Film The Terminal memang sudah film lama (4 tahun lalu). Akan tetapi, saya baru saja menontonnya, karena tanpa sengaja mendapatkan DVD-nya sewaktu membongkar2 isi lapak DVD sewaktu lagi bingung mau ngapain di hari Sabtu malam kemarin. Ceritanya kira2 seperti demikian.

Viktor Navorski (Tom Hanks) dari Karkozia (betul2 ada negaranya?) , negara di Eropa Timur, berkunjung ke New York. Sialnya, pada saat sampai di New york, Victor tak diizinkan untuk keluar dari airport untuk "benar2" masuk ke New York. Mengapa begitu? Pada saat terbang, ternyata di negara asalnya terjadi perebutan kekuasaan (kudeta). Saat itu terjadi kekosongan kekuasaan di negaranya, sehingga paspor Viktor dianggap paspor entah dari negara mana :) Dengan demikian, Viktor harus tetap tinggal di JFK International Airport sampai status negaranya jelas. Tepatnya, Viktor dibiarkan di transit lounge.

Transit lounge JFK airport bagaikan mall. Viktor dibiarkan di sana dengan bekal beberapa lembar voucher untuk makan. Lebih sial lagi, vouchernya terangkut petugas sampah dan dia tak bisa berbahasa Inggris. Bahasa yang dikuasainya hanyalah bahasa yang dipakai di negaranya.

Hidup di terminal. Demikianlah cerita yang diumbar di sepanjang film The Terminal. Suka duka, sulitnya mencari makan minum untuk bertahan hidup, belajar berkomunikasi dari nol, kesendirian, mendapatkan teman baru, berjuang menghindari jebakan, kejujuran, kesetiaan, kesetiakawanan, sampai perasaan suka kepada Amelia Warren (Catherine Zeta-Jones) dirangkai menjadi suatu cerita yang menga.gumkan. Apalagi Zeta Jones memang benar2 tampil memukau di film ini! Saya bisa maklum mengapa Viktor memiliki perasaan romantis pada Amelia.

Jika anda belum menonton film yang diarahkan Steven Spielberg ini atau merasa penasaran bagaimana bisa dinner romantis padahal sedang terkurung di airport, carilah di toko2 DVD yang menawarkan film2 yang sudah agak lama. Saya yakin anda tak akan menyesal, apalagi film ini juga bisa memotivasi diri kita. Saya - yang umumnya hanya sempat menonton film di Sabtu malam (menjelang pagi sampai pagi buta) - tidak semenitpun menutup kelopak mata karena merasa mengantuk sewaktu menonton film ini. Nama besar di balik film ini memang terbukti khasiatnya.

Jumat, 23 Mei 2008

Yotsuba Koiwai

Pernah dengar Yotsuba? Anak kecil yang riang, imut, dan lucu yang menjadi tokoh utama di manga Yotsuba&! (baca: Yotsubato). Kalau mau tau lebih lanjut tentang Yotsuba, silakan menuju Wikinya.

Manga terjemahannya sudah diterbitkan penerbit Elex di Indonesia. Kalau mau manga versi aslinya dan pernik2 lain bisa dicari di sini.

Ini foto-foto Revoltech Yotsubanya. Lucu dan menggemaskan ^^